Yondo mpamona
Yondo pamona yondo ku powani, Eawa kaloro marate te dindi.Ri aranya majoli moili, Ue maraindi madolidi
Ungka ri kalawanya ane ku tango, Molau lau molanto lanto.Eawa ja samba’a mba’a yondo, Ri untu ngkoro mposo
Ku powani siko yondo m’pamona, Pamona todo tenjai n’tentena.Siko na pangkeni tau rata, Lese na mpo palindo ndaya
Jembatan pamona
Jembatan pamona jembatan yang ku kagumi, Seperti tali rotan yang panjang terbentang.Di bawahnya (air) sangat bening, Air yang dingin sejuk sekali
Bila ku pandang dari jauh ,Diam mentap mengapung. Seolah satu satunya jembantan,Di muara danau poso
Ku kagumi engaku jembatan pamona ,jembatan ) pamona yang tetap ada di tentena. Engaku akan menjadi warisan orang orang di masa depan, Indah dilubuk sanubari.
Bila mendengar sajak lagu ini kita pasti membayangkan jembatan pamona adalah jembatan yang sangat indah dan menjadi kebangaan masyarakat Tentena dan Poso pada umumnya, ungkapan lagu ini memang nyata dapat kita saksikan pada tahun tahun 90 an ke bawah. Jembantan ini adalah jembatan kayu yang menghubungkan daratan di tentena utara dan timur. Dengan bahan dasar yakni kayu besi dan kayu hitam (bila tidak salah ). Pada masa itu airnya sangat bening sebab danau poso pada zaman itu tergolong danau yang jarang mendapat eksploitasi dari tangan manusia. Disamping itu hutan-hutan yang menjadi cadangan air untuk danau poso masih sangat liar sehingga keseimbangan ekosistem di danau poso masih seimbang, bila dari arah tentena menuju daerah dongi, disisi sebelah kanan akan nampak banyak perangkap sogili ( belut air tawar) yang berbentuk V terbalik. Dimana kesemuannya itu terbuat dari bahan dasar bambu.
Akan tetapi keindahan dan pesona jembatan itu telah hilang seiring dengan usia jembatan pamona yang memang terbuat dari kayu dan munculnya jembatan beton yang menghubungkan 2 daratan memaksa jembatan ini berahli fungsi. Akibatnya jembatan pamona hanya digunakan untuk beberapa orang sebagai saran transportasi penyebrangan.
Semoga saja pemerintah setempat. Tetap memilihara saksi sejarah tentena tempo doloe.
Senin, 07 Juli 2008
Minggu, 06 Juli 2008
brotherhood
tulisan ini sengaja penulis sampaikan khususnya bagi anak anak pamona dan poso pada umumnya yang baru merantau.
mungkin semangat sintuwu maroso yang selama ini saya pahami sedikit berbeda dengan pemahaman kalian what eve eve aj hehehe.
menurut saya semangat sintuwumaroso bukan hanya untuk mempersatukan perbedaan anak anak suku yang terpencar diposo oleh raja raja (kabose) pada masa lampau seperti talasa dan pendahulunya (tolong koreksi).
akan tetapi sintuwu maroso dapat pula diaplikasihkan kelingkup yang lebih besar. dan terbukti penulis sudah mampu menerapkan hal ini dilingkungan tempat penulis menetap untuk sementara(kos kosan). di kos penulis terdiri dari beragam suku etnis dan agama.dengan latar belakang yang berbeda beda baik dari segi ekonomi sosial maupun budaya. akan tetapi kesemuanya itu dapat disatukan dalam semagat kebersamaan dan rasa persaudaraan.sehingga secara tidak langsung makna sintuwu marosopun dapat tercipta dilingkungan penulis meskipun tidak berlatar belakang dari tempat yang sama.(satu kampung)....
nah bagaimana dengan pembaca. sudahkah pernah menganggap semua teman adalah saudara kita juga, yang kita sebut "onga" atau "bale" itu??? ...ya semoga semangat sintuwumaroso dapat meracuni kita semua sehingga tercipta masyarakat yang madani damai sentosa.....amin ^^
mungkin semangat sintuwu maroso yang selama ini saya pahami sedikit berbeda dengan pemahaman kalian what eve eve aj hehehe.
menurut saya semangat sintuwumaroso bukan hanya untuk mempersatukan perbedaan anak anak suku yang terpencar diposo oleh raja raja (kabose) pada masa lampau seperti talasa dan pendahulunya (tolong koreksi).
akan tetapi sintuwu maroso dapat pula diaplikasihkan kelingkup yang lebih besar. dan terbukti penulis sudah mampu menerapkan hal ini dilingkungan tempat penulis menetap untuk sementara(kos kosan). di kos penulis terdiri dari beragam suku etnis dan agama.dengan latar belakang yang berbeda beda baik dari segi ekonomi sosial maupun budaya. akan tetapi kesemuanya itu dapat disatukan dalam semagat kebersamaan dan rasa persaudaraan.sehingga secara tidak langsung makna sintuwu marosopun dapat tercipta dilingkungan penulis meskipun tidak berlatar belakang dari tempat yang sama.(satu kampung)....
nah bagaimana dengan pembaca. sudahkah pernah menganggap semua teman adalah saudara kita juga, yang kita sebut "onga" atau "bale" itu??? ...ya semoga semangat sintuwumaroso dapat meracuni kita semua sehingga tercipta masyarakat yang madani damai sentosa.....amin ^^
wera salopa (obyek wisata)
hallo all ...bagi masyarakat yang berdomisili di tentena dan sekitarnya tentunya mengenal obyek wisata yang satu ini.yah ini adalah wera salopa,(waterfall saulopa ) nah ...bila anda ingin mengunjunginya anda dapat melalui jalur traspotrasi darat, dari kota kecil tentena ke desa tonusu.disitu anda bisa menanyakan penduduk disekitar mengenai lokasi obyek wisata ini, disarankan untuk mengenakan alas kaki yang tapal kakinya terbuat dari bahan yang mudah beradaptasi dipermukaan licin,
oya jangan lupa membawa jaket sebab hawa di lokasi ini sangat dingin.( berdasarkan pengalaman penulis sih ==")
but......mungkin bagi pencinta alam akan sedikit terkejut dengan keberadaan obyek wisata satu ini, sebab sudah tidak termasuk obyek water fall yang masuk kategori "perawan"akibat ulah para pengunjung yang tidak bertanggung jawab.sehingga disana sini terdapat goresan goresan nama. baik di batu-batu maupun di pepohonon, olehnya melalui kesempatan ini penulis berharap para pembaca yang hendak mengunjugi obyek wisata ini untuk tidak merusak keindahan pesona waterfall yang masih tersisa. agar kelak anak cucu kita dapat menyaksikan dan masih bisa menikmati keindahan alam ini.
Langganan:
Postingan (Atom)